Kamis, 29 November 2012

Museum Ullen Sentalu Jogja, The Art of History

Para penggemar Jogja, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Kaliurang, tempat yang sering banget jadi incaran wisatawan maupun warga Jogja sendiri. Wilayahnya yang terletak di dataran tinggi membuatnya terkenal akan udaranya yang sejuk serta tempat wisata dan tempat-tempat penginapan yang laris manis tiap weekend atau hari libur nasional. What about Ullen Sentalu Museum? Any heard of it?

Museum yang terletak di wilayah Kaliurang ini, based on my opinion, merupakan salah satu tempat yang wajib masuk daftar wajib kunjung ketika kita maen-maen ke Jogja. Museum ini didirikan dengan tujuan untuk melestarikan seni dan budaya Jawa khususnya yang berkaitan dengan keraton Jogja dan keraton Solo. Kira-kira apa ya yang menarik dan berbeda dari museum ini jika dibandingkan dengan museum-museum lainnya??

Pertama kali datang ke museum ini kita sudah disambut sama papan informasi yang dari jauh aja udah berasa horor, hee..

Pertama kali sampai di pintu masuk museum ini yang lewat dipikiran adalah 'whew, so cool..' Jadi, museum ini letaknya bener-bener di tengah hutan, dari luar yang kelihatan adalah bangunan-bangunan unik yang terselip diantara rimbunnya pepohoonan dan akar-akar gantung yang bener-bener  lebat. Eh iya, tiket masuk ke museum ini Rp 25.000 aja, berasa lumayan murah jika kita udah menjelajah keseluruhan museum.

Museum ini terdiri dari beberapa bangunan, tiap-tiap bangunan memamerkan karya-karya seni tertentu. Well, aku sendiri tidak begitu hapal nama-nama bangunan dan jenis karya seni yang dipamerkan di masing-masing bangunan, mm, coba deh buka di sini untuk informasi detail museumnya. Banyak banget karya seni yang dipamerkan di museum ini, mulai dari perangkat gamelan, lukisan-lukisan, patung-patung modern, arca peninggalan jaman kerajaan lampau, batik-batik tenun asli milik keraton yang usianya udah lebih tua dari kita-kita, bahkan bentuk dan desain dari masing-masing bangunan pun merupakan sesuatu yang bisa dipamerkan.

Banyak banget yang menarik perhatianku di museum ini. Mulai dari bangunan, ada bangunan yang dibangun di bawah tanah dan berbentuk seperti gua karena harus mengikuti kontur tanah, ada bangunan yang dibangun di atas kolam-kolam air, ada pula bangunan yang dibangun secara 'normal', yang semuanya mempunyai desain yang sangat menarik dan memberikan feeling tersendiri bagi siapapun yang memasukinya.

Berikutnya adalah lukisan. Lukisan-lukisan yang ada di museum ini dibuat berdasarkan beberapa potret asli milik keraton dan kita bisa memperoleh cerita-cerita menarik dibalik lukisan-lukisan tersebut dari guide yang menemani kita berkeliling, kebanyakan dari lukisan-lukisan tersebut bercerita tentang silsilah keluarga keraton, tokoh-tokoh yang menonjol, adat istiadat keraton, serta penjelasan dari simbol-simbol yang sering digunakan di kalangan keraton.

Lanjut ke batik. Batik-batik yang dipamerkan di sini adalah batik-batik asli yang kebanyakan ditenun sendiri oleh keluarga keraton dan dinamai dengan nama penenunnya, tinta tenunnya pun bukan sembarang tinta, tinta yang digunakan adalah tinta khusus yang terbuat dari tanaman khusus yang hanya ditanam di dalam keraton. Dari koleksi-koleksi batik yang ada, kita dapat membedakan antara motif batik milik Keraton Jogja dan motif batik milik Keraton Solo. Selain itu, kita juga dapat membedakan antara motif-motif yang hanya boleh dipakai oleh keluarga keraton dengan motif batik yang boleh dipakai oleh kalangan rakyat biasa.

Ok then, now it's time to take little a tour, mari berjalan-jalan lewat beberapa foto yang sempat tertangkap di bawah ini. And when I said a little tour earlier I really mean it, foto-foto di bawah ini hanyalah foto-foto pada area yang diperbolehkan untuk melakukan dokumentasi. So, buat yang pengen tur lengkapnya sok atuh mampir langsung ke TKP, happy enjoying anyway :)

 
The first hall. Ini adalah penampakan ruangan pertama yang akan kita masuki. Pada dinding-dindingnya terpajang beberapa lukisan sosok-sosok anggota kerajaan serta beberapa silsilah keluarga.



Tempat peristirahatan. Setelah memasuki beberapa ruangan, kita akan berhenti pada area peristirahatan ini. Di sini kita bisa memanfaatkan kesempatan untuk sekedar duduk-duduk, berfoto, atau sekedar mengamati sekeliling.

Ramuan rahasia Ratu Mas. Nah, ini dia nih, yang khas pula dari museum ini. Di tempat peristirahatan kita akan disuguhi minuman secara gratis. Any idea what kind of drink it is? Yap, namanya adalah ramuan rahasia Ratu Mas. Dulunya Ratu Mas rutin menyuguhkan minuman ini untuk suaminya (and I'm really sorry I just can't recall the name of the king). Ramuan ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga sang sultan tetap sehat dan bugar ditengah kesibukannya menjalankan tugas kekeratonannya. Well, we don't really know what does it exactly consist of, kalau dari rasanya sih berasa ada rasa jahe, gula merah, asam, dan daun pandan. Tapi emang yahud sih rasanya, hangat dan menggelitik lidah, such a great heritage.


Ini dia nih, beberapa arca yang juga menjadi koleksi museum ini. Diperoleh dari beberapa situs bersejarah di Indonesia. Dan tidak semua merupakan arca yang lengkap, ada yang sudah terpotong dan hilang beberapa bagiannya. What good is, penataan arca-arca ini dilakukan sedemikian rupa sehingga koridornya terlihat indah dan menarik dengan gabungan arca yang dipajang dengan gaya koridor yang kokoh dan terkesan modern. Nb: hati-hati terhadap kaca transparan yang dipasang mengelilingi koridor, gak kelihatan menn, bening :D

And finally, foto-foto di bawah ini diambil saat kita otw menuju pintu keluar dari museum ini, keren, gak cuman bernuansa kehutan-hutanan, tapi juga dilengkapi dengan bangunan-bangunan dari batu yang bikin tambah adem suasana. Last but not least, di museum ini disediakan pula resto lengkap dengan toko oleh-olehnya, tapi sayang gak sempet mampir, hee.. So, are you ready to come by, guys :D